Akhirnya, Anak dan Menantu RI 1 Resmi Maju Cakada Serentak 2020

Akhirnya, Anak dan Menantu RI 1 Resmi Maju Cakada Serentak 2020

Jakarta,targethukum.com

Meski banyak kritik dan kecaman yang menerpa keluarga besar Joko Widodo (Jokowi) karena anggota keluarganya maju di pilkada serentak 2020 ini. Akhirnya berbuah hasil. Sebab apa yang dialami oleh orang nomor satu di Republik Indonesia ini bukan hal baru.

Sudah banyak contohnya, anak gubernur, anak bupati, anak para pembesar partai politik negeri ini juga begitu. Jadi, tak dapat dipungkiri bahwa proses untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi maju Cakada 2020 melalui lika- liku tak mulus, lewat perjuangan panjang tak mudah meski akhirnya didapatkan, “kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (17/07/2020.

Banyaknya kritik dan kecaman yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo karena anak dan mantunya berniat maju. Tak menyurutkan semangat Gibran dan Bobby untuk mendapatkan rekomendasi Partai. Dengan lobbi kiri- kanan tentu juga tak ‘kosong-kosong pisan’ istilah dikalangan aktivis gerakan, akhirnya mendapat rekomendasi maju di pilkada serentak 2020, “ungkap Silaen.

Dua calon yang akan berlaga di Pilkada 2020 ini memang fenomenal dan kontroversial dikalangan elite dan pengamat politik. Sebab majunya anak dan mantu Presiden ini tak bisa dilepaskan dari sosok penguasa RI1. Hal ini pernah saya penah sampaikan https://rmol.id/amp/2019/10/29/408222/https-politik-rmol-id-read-2019-10-29-408222-gibran-tetap-maju-pilwalkot-solo-samuel-f-silaen-tidak-ada-yang-salah

Politik Indonesia sudah tergambar jelas, gamblang, bahwa pemimpin itu karena faktor kesempatan, dukungan dan rekomendasi dari sistem kekuatan politik. Penentuan kepemimpinan di era demokrasi saat ini banyak juga tak lalui proses dialektika seperti pola merit sistem yang ada di partai. Hal ini terjadi bukan karena Jokowi tapi sudah lazim terjadi, “beber Silaen.

Bukan lagi rahasia umum bahwa partai politik menjadi stempel bagi kekuatan dan kekuasaan, yang hanya ditentukan oleh oligarki elite partai politik dengan segala pertimbangannya. Jadi, jika mau jadi pemimpin hendaknyalah berproses itu syaratnya selain punya money alias duit, “tutur alumni LEMHANAS Pemuda I itu.

Kata Silaen pengamat politik ini, jika saya direkomendasikan dan didukung selangkah kemenangan sudah diperoleh maka sudah barang tentu bisa jadi apa saja, termasuk saya #SamuelFSilaen jika direkomendasikan dan didukung oleh contoh: PDIP, Golkar NasDem DLL. Syarat pertama masuk arena gelanggang sudah terpenuhi yakni rekomendasi maju cakada sudah didapat. Proses selanjutnya adalah ditangan Rakyat pemilih, “papar Silaen aktivis kepemudaan itu.

Lanjut Silaen, bahwa kesempatan yang didapatkan oleh anak dan menantu Presiden Jokowi, semoga berbuah hasil yang baik adanya. Jika nantinya terpilih maka jangan sampai mengecewakan rakyat pemilih, sebab banyak calon yang baik gugur karena tak punya kesempatan untuk sekedar bertarung masuk gelanggang, “imbuh Silaen.

Proses politik sudah diputuskan oleh partai politik yang menjaring calon pemimpin yang akan maju dipilkada serentak 2020 ini. Meski tak memuaskan semua pihak yang ingin maju tapi tak ada kesempatan maju. Tak perlu berkecil hati sebab itulah politik.

Politik is the games, jika pada kesempatan ini belum beruntung, sabar tunggu kesempatan berikutnya. Berjuang untuk memenangkan sebuah kontestasi politik itu ‘never ending’ bagi yang belum dapat rekomendasi dan dukungan, jangan pernah putus asa. Semua indah pada waktunya, tetaplah bersyukur meski pahit, “tandas Silaen.

Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *