SAMPANG,Targethukum.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sampang Madura Jawa Timur menggelar kegiatan Pendidikan Politik
Bertempat di Sekretariat PDI-P jalan Jaksa Agung Suprapto (Pliyang) minggu 27/11, kegiatan mengusung tema “Bahaya Politik Identitas” diresmikan oleh H Nurahmat SH Ketua DPC PDI-P setempat serta diikuti sedikitnya 75 kader dari unsur Pengurus DPC, PAC dan Banom
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris, Bendahara serta jajaran Pengurus DPC PDU-P dan dua Narasumber Gus Rofik Alumni Lirboyo dari salah satu Ponpes yang ada di dusun Bungkak Desa Baturasang Kecamatan Tambelangan dan Kabiro media Online Targethukum Sampang
Kedua Narasumber mengulas Politik Identitas dari prespektif yang berbeda, Gus Rofik akrab dipanggil Gus Rahmat yang saat ini aktif di LBM PC NU Sampang dan Dosen Ponpes besar di Kecamatan Kokop Bangkalan ini memandang dari kacamata Kajian Keagamaan sedangkan Kabiro Targethukum dengan pengalamannya mengupas dari prespektif Demokrasi dan Wawasan Kebangsaan
Dalam sambutannya H Nurahmat SH menjelaskan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin DPC PDI-P dalam rangka memberikan Pendidikan Politik kepada masyakat khususnya konstituen
“Kali ini untuk kalangan internal dan Kader, diharapkan dapat mentransformasikan informasi yang didapat kepada masyarakat khususnya konstituen,” ujar H Nurahmat SH
Ia mengajak jajaran Pengurus disetiap Tingkatan dan Kader senantiasa kompak dan terus mengobarkan nilai perjuangan dari Bung Karno dan Pendiri Bangsa lainnya yang telah mempersatukan NKRI
Pantauan reporter Targethukum, dari prespektif penyampaian Narasumber, keduanya hampir memiliki kesamaan pandangan yakni tidak bisa menafikan “Politik Identitas” karena secara kelompok maupun Partai Politik yang diikat dengan kesamaan visi dan misi serta ideologi akan selalu menonjolkan Identitas masing masing
Sebab Politik Identitas sebuah alat untuk mempromosikan produk (jualan) serta strategi masing masing dalam mewujudkan tujuan
Tetapi yang berbahaya jika baik perorangan maupun kelompok tersebut menjalankan cara penonjolan yang berlebihan, tidak fokus terhadap gagasan maupun program yang dimiliki serta dapat berpotensi menimbulkan perpecahan dan menggerus NKRI
Apalagi mengatas namakan Agama dalam konteks kontestasi Politik dan Berdemokrasi
Usai pemaparan dilanjutkan dengan tanya jawab yang dipandu oleh Moderator. (HK)
