Dunia Persepak-bolaan Tanah Air Berduka

JAKARTA,targethukum.com
Segenap anak bangsa turut terkesiap, terpana menyaksikan dan mendengar informasi yang ramai menyampaikan kejadian ngeri di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.
Tak terkecuali kami pun sebagai keluarga besar TargetHukum.com (Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi & Crew) beserta jajaran Wartawan Independen Nasional (WIN) turut menyatakan prihatin dan berbelasungkawa,
berduka mendalam, atas tragedi berdarah yang telah terjadi serta begitu banyak menelan korban hingga update info seratus delapan puluh lima (185) jiwa anak bangsa, baik itu dari supporter, aparat kepolisian, ditambah pula dengan korban luka-luka dalam peristiwa mencekam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10-2022).
“Sungguh kami merasa miris, serta menyesalkan terjadinya peristiwa tragis tersebut. Mengapa, semua itu harus menimpa persepak-bolaan di negeri kita yang tercinta ini ?! Dimana Penyelenggara Negara?!
Ini adalah kerusuhan terbesar, dalam sejarah Persepak-bolaan Indonesia. Tentunya tragedi ini, harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan semua pihak yang terlibat,” papar Maruli Siahaan Ketua LSM DERAS dikesempatan yang sama saat dimintai tanggapannya.
Boleh jadi, situasi diatas bukan sekedar hal remeh-temeh terkait supporter. Tapi bisa jadi kemungkinan, adanya peristiwa dipicu rasa “frustrasi” massa, dalam menghadapi kenyataan pahit yang juga tengah mereka alami akhir-akhir ini.
“Dengan kata lain, secara psikologis massa, dan tidak tertutup kemungkinan pula kejadian diatas adalah merupakan sebuah “refleksi” dari kekecewaan massa yang terendap didalam asa, saat menghadapi perkembangan kehidupan sosial yang kian semakin sulit, sempit, dan terhimpit,” pungkas Maruli.
Apapun permasalahan sosial tersebut, tentunya tidak dapat dibiarkan. Sehingga, dikhawatirkan akan berdampak bisa kembali memicu kericuhan yang lebih besar. Oleh karena itu, tentunya fenomena ini tidak bisa dianggap remeh.
“Sungguh sangat teramat Ngeri, saat menyaksikan dan melihat langsung kejadian itu. Sadis dan mencekam, sehingga sampai sebegitu banyaknya menelan korban jiwa dari anak negeri yang kita cintai ini,” ucap miris Pimpinan Umum bersama Pimpinan Redaksi TargetHukum.com saat turut menanggapi hal tersebut.
Tentunya harapan masyarakat dalam menyikapi adanya tragedi memilukan yang juga memalukan itu, tak lepas dari sikap tegas Pimpinan Kepolisian RI yang dikomandoi Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tengah berbenah, mengembalikan citra marwah institusi Kepolisian.
Semoga Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa kembali menunjukkan sikap tegas dalam menyikapi hal pemicu atas terjadinya tragedi tersebut. Pasalnya, menurut keterangan dilapangan massa tak terkendali justeru setelah terpicu oleh penembakan gas air mata yang dilakukan pihak aparat kepolisian disana.

Padahal, jelas-jelas;
WARNING sudah diberikan lewat aturan FIFA yang tak mengizinkan petugas untuk mengendalikan kerusuhan menggunakan gas air mata. Tentunya hal tersebut sesuai, sebagaimana yang tertuang dalam FIFA stadium safety and security regulation.
“Kesalahan terbesar ada pada polisi yang diduga sebagai pemicu dengan tindakannya yang jelas-jelas menabrak aturan FIFA yakni; mereka menembakan gas air mata !” tandas Maruli yang juga dikenal sebagai salah seorang jurnalis senior pencetus Forum Wartawan Independen Nasional.
(Team/Red)












