Bekasi  

Hujan Sebentar, Banjir 2 Tahun

Bekasi,-targethukum.com

Hujan yang mengakibatkan banjir ditahun 2020 kala itu menyebabkan banjir yang tak kunjung surut. Genangan air saat hujan sampai dengan 1 meter lebih, dan jika musim panas kurang lebih 50cm.

Hal ini dialami oleh warga jl. Ir. H Djuanda, gang Cue, RT. 02 dan RT. 06, RW. 01, kel. Duren Jaya, kec. Bekasi Timur, kota Bekasi. Dengan jumlah 86 KK. (Persis sebelah tembok pembatas Pasar).

Akibat banjir tersebut beberapa warga terpaksa mengungsi, tidur dipos berbulan-bulan, terserang penyakit gatal-gatal dan sedikitnya 4 balita masuk dan dirawat dirumah sakit .

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh warga diantaranya kerja bhakti dan memperbaiki saluran air. Juga mengumpulkan kas untuk keperluan perbaikan saluran dan membeli bahan bakar untuk keperluan alat penyedot air.

Sementara itu warga juga meminta kepada pemda Kota Bekasi yang langsung direspon dan menerjunkan TIM Pemaktusan untuk mencari dan membuka saluran yang mampet. Juga menurunkan 2 alat penyedot air. Selain upaya memberikan layanan kesehatan gratis dari Puskesmas Duren Jaya, guna melakukan pengobatan dan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan warga. Juga obat-obatan yang diperlukan. Bahkan bantuan pun turun dari salah satu partai politik berupa makanan.

Kunjungan dari lurah serta camat Bekasi Timur guna melihat langsung dampak banjir pun, sampai kelokasi. Rapat pun digelar oleh dinas BMSDA Kota Bekasi bersama warga, perwakilan kelurahan, kecamatan dan dinas PUPR kota Bekasi, selain perwakilan PT pengelola Pasar Baru Bekasi dan PERTOKOAN MITRA BEKASI (Robinson).

Hasil dari rapat tersebut, maka perlu adanya drainase untuk saluran yang mengarah ke kali. Maka ditahun 2022 dibangun saluran air dan penyedotan pun terus dilakukan.

Sayangnya sampai saat ini apa yang dilakukan oleh pemerintah kota Bekasi jauh dari harapan warga. Sampai dengan 28 Februari 2023 kemarin warga mulai geram, karena tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah kota Bekasi untuk memberikan solusi penanganan banjir.

“Kita ini warga Bekasi lho, semua yang tinggal disini punya sertifikat. Artinya bukan penduduk liar. Dan kita semua bayar pajak ko. Kalau memang banjir dikarenakan lahan yang kami tempati ini lebih rendah, kami maklum. Tapi kalau banjirnya sampai tahunan, khan kebangetan. Daerah Bekasi emang banyak titik-titik banjir, tapi segera surut. Ini mah banjir sampai bertahun-tahun. Kalau emang kami diminta untuk pindah, ya kami pindah. Asal sesuai. Bayangin aja, banyak yang sakit, gatel-gatel, bayi harus dirawat. Bahkan ada yang tidur dipos berbulan-bulan. Ada yang ga kuat, akhirnya pindah. Yang paling parah itu, walikota sendiri aja ga tau kalau disini ada warganya. Baru tahu kemarin. Khan parah itu, 2 RT lho padahal. Utamanya lagi, sebagian besar bahkan sampai seluruhnya itu aktifitasnya berdagang, nah kalau situasinya kaya gini, gimana mau dagang, gimana ngempanin anak bini. Masa pemerintahan kota Bekasi yang anggarannya ampe trilyunan ga becus cuma nanganin banjir kaya gini. Tinggal tegor itu AMDAL Pasar Baru Bekasi dan pengelolahan saluran air, serta Robinson dimana drainasenya. Tambah lagi, asal tahu aja. Dari mulai proyek sampai Bulak Kapal itu ga ada got. Ga fungsi. Coba itu saluran aer di Jln. Ir. H. Djuanda diperbaiki. Ini khan termasuk pusat kota bukan pinggiran” Ungkap Robi Ismail, SE selaku anggota LPM kel. Duren Jaya.

Sementara dikutip dari siaran radio DAKTA 107FM Bekasi, www.dakta.com (on air, 2/03/2023 pukul 17.45 Wib) ketua RT. 02, Danang menginginkan agar saluran yang sudah dibuat dapat berfungsi dengan baik. Sehingga banjir dapat teratasi dan warga dapat beraktifitas serta melakukan kegiatan usaha kembali agar dapat memulihkan perekonomian.

*Anto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *