“Lempeer Politik”, Menu Favourite Konsumsi Acara Sosialisasi KEJ Di Pantura Sampang
SAMPANG,Targethukum.com –
“Lempeer Politik” menjadi salah satu menu kue yang disajikan dalam kegiatan Pencerahan Hukum serta Sosialisasi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) di Pantura Kecamatan Ketapang Sampang Madura Jawa Timur
Bertempat di Gedung Pesangrahan jalan Merdeka Barat Desa Ketapang Barat kegiatan oleh Polres Sampang beserta jajaran yang bekerjasama dengan Organisasi Profesi (Pers) itu diikuti Kepala Desa/Pj Kades, Tokoh Masyarakat serta Forkopimcam di Kecamatan Robatal, Ketapang, Banyuates dan Sokobanah
Dikatakan menarik dan Favourite karena di dalam kotak kue yang disajikan berisi kue Lempeer dan Stiker dengan narasi kental Politik Pilkada disertai logo Organisasi Profesi tersebut
Narasi yang dimaksud dalam Stiker dan ditempel didalam kotak kue yaitu “Karena yang baru belum tentu pasti, kalau yang ada sudah terbukti dan teruji, Gak perlu cari yang baru”
Sontak menu Favourite “Lempeer Politik” ini menjadi perhatian peserta bahkan ada yang akan bergegas keluar ruangan dan melaporkan ke Moh Wijdan Kepala Desa (Kades) Ketapang Daya yang juga menjadi Ketua Umum “Paguyuban Kades Pantura Sampang Bersatu, Pantura Siap”
Sang “Prabu” julukan Moh Wijdan langsung bertindak serta meminta agar peredaran Stiker ditarik
Menurut Moh Wijdan, Kapolres Sampang langsung mengklarifikasi ketidak tahuannya dan juga memerintahkan dengan tegas agar Stiker ditarik, sementara selain menyatakan tidak tahu pihak Organisasi Profesi (Pers) mengaku “Keliru Ambil”
Kejadian unik dan lucu itu ditanggapi serius oleh H Abdussalam SH Anggota DPRD dan Tokoh masyarakat Kecamatan Ketapang
Menurutnya jumat 29/7 dan sabtu 30/7, Pers itu sebagai salah satu Pilar Demokrasi dan menjalankan sesuai fungsinya yaitu Transformatif, Informatif dan edukatif bukan memposisikan sebagai tiang Politik
“Organisasi Profesi yang ini kan termasuk konstituennya Dewan Pers, seharus nya menjaga dan mengagungkan KEJ bukan berbuat sesuatu yang berpotensi melanggar KEJ,” ujar H Abdussalam SH
Ditambahkan dengan kejadian ini telah menodai Demokrasi dan mencoreng nama baik Organisasi Profesi (Pers) yang bersangkutan
Selain disorot sejumlah Media lokal, kegiatan itu juga memantik Eva Andriyani selaku Pimpinan Redaksi (Pimred) Targethukum yang ada di Bogor
Melalui Telepon Seluler kepada Kabiro Sampang sabtu 30/7 Ia tertawa dan berkelakar, bagai jatuh di lubang yang sama dan terpercik air ke muka sendiri
“Akhirnya ketahuan juga ya mana yang Profesional dan nggak,” tuturnya tertawa lagi
Disebutkan masih belum hilang dari ingatan tentang perdebatan UKW serta Dewan Pers yang menjadi rujukan menuju “Profesionalisme”
“Nah kalau ada kue Lempeer seperti itu, apa namanya ya,” imbuh Eva Andriyani terheran heran
Ia memerintahkan kepada jajaran Biro Sampang agar menjalankan Tugas sesuai Fungsinya berdasarkan UU Pers dan KEJ
Sementara secara terpisah dan saat dikonfirmasi jumat 29/7 Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dody Darmawan SH menegaskan pada waktu acara berlangsung Kapolres tidak mengetahui perihal Stiker bernarasi Politik (unsur ajakan) kepada peserta kegiatan
Namun ketika mengetahui adanya penyebaran Stiker langsung bertindak tegas dengan memerintahkan penarikan Stiker tersebut dan acara dilanjutkan sesuai thema. (HK)