BOGOR,-targethukum.com
“Assalamualaikum Pak Bima, mohon maaf sebenarnya sudah lama ingin kontak. Tapi sikon saya tidak memungkinkan. Sudah 16 hari saya dirawat di RSUD dan 3 bulan saya kendalikan pekerjaan dari rumah melalui zoom, WA dan telepon. Memanggil ke rumah dinas adik-adik saya di kantor setiap saat.
Saya ingin sampaikan janji saya awal tahun dulu kalau saya ingin bantu optimal. Tanggung jawab moral sebagai warga Bogor 22 tahun lamanya membuat saya semangat 45. Mumpung tugas di kota saya sendiri.
Saya laporkan semua pekerjaan beres dengan baik. Terutama prioritas seperti Masjid Agung dan Perpustakaan. Ayo bapak selesaikan PR, tinggal pasar, jembatan, masjid jilid II, sekolah satu atap dan RSUD jilid II.
Saya mau bantu, semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya untuk sehat. Jalankan amanah di tengah perjuangan saya melawan cancer. Saya mungkin sedikit dari orang yang tidak mau punya kepentingan lain kepada Pak Bima. Saya hanya ibu rumah tangga yang kebetulan dapat tugas amanah lain.
Saya hanya ingin jalani sisa umur saya yang mungkin tidak akan lama dengan kebaikan saya. Saya butuh 3 hari konsep WA ini dengan saya bicara pelan-pelan, suami yang mengetik karena saya masih mampu baca WA saja. Tidak mampu menulis dengan rapi, dengan infus yang ditumpuk di kanan dan selang cairan dari badan sebelah kiri.
Mohon doanya selalu Pak Wali. Semoga saya diberikan kekuatan Allah untuk berjuang lagi. Jadi sedih saya. Makasih ya. Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Demikian isi pesan via WA
Kepala Kejaksaan Negeri Bogor Sekti Anggraini, SH, MH, kepada Bima Arya Walikota Bogor tiga hari sebelum berpulang kepangkuan ilahi.
Kepala Kejaksaan Negeri yang dilantik pada 9 Agustus 2021 lalu itu tutup usia pada Jumat malam, (6/1-2023) tepatnya pada Pk.23.00 WIB setelah proses perjuangannya melawan penyakit kanker yang diderita saat masih dalam perawatan dokter RSUD Kota Bogor.
Bima Arya yang turut mengantarkan ke TPU Dreded Kota Bogor tempat peristirahatan terakhir perempuan tangguh itu pada Sabtu (07/01-2023) sempat meminta izin kepada pihak keluarga almarhumah saat akan membacakan pesan Kajari Kota Bogor yang memang disampaikan khusus kepada dirinya tersebut.
Bima Arya mengatakan, almarhumah merupakan sosok yang sangat tulus didalam mengabdikan diri dan selalu mengutamakan kepentingan, kemaslahatan warga yang menurut almarhumah adalah hal yang utama.
“Telah berpulang ke rahmatullah sahabat kami, kolega kami, teman seperjuangan kami, abdi negara yang lurus, korps adhyaksa yang tulus, yang sampai detik-detik terakhir hidupnya dibaktikan untuk kebaikan,” beber Bima saat memberikan sepatah kata di prosesi pemakaman Sekti Anggraini.
Menurut Bima, ada tiga hal yang selalu diingat olehnya terkait apa yang telah disampaikan almarhumah kepadanya.
“Pertama adalah; ikhtiar yang tidak pernah berhenti untuk menyelamatkan Keuangan Negara. Kedua; ikhtiar maksimalkan untuk menyelamatkan orang baik agar tidak dizalimi orang tidak baik dan ketiga; ikhtiar yang tidak pernah berhenti. Itulah hal terbaik yang selalu di ingat dari sosok almarhumah Sekti. sebagai Warga Kota Bogor yang diberikan tugas untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Bogor,” pungkas Bima Arya.
(FC-Goes)