Sejarah Tarumanegara Ada di Bekasi

Sejarah Tarumanegara Ada di Bekasi

2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 KM sebelah barat kota Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahasa sansekerta berhuruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan Raja Mulawarnan.
3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor, yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca, disamping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Luewiliang yang juga ditulis dalam aksara ikal yang sampai saat ini belum dapat terbaca

6. Prasasti Cidanghiang

Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu ditemukan di daerah Tugu Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibandingkan dengan prasasti Tarumanegara lainnya.

Beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah :

Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjabh yaitu sungai Candrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai itu menimbulkan tafsiran diantara para sarjana geologi dan kepurbakalaan Indonesia diantaranya menurut Purbatjaraka, bila ditinjau dari Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) Sungai Candrabaga diartikan sebagai Kali Bekasi.

Prasati Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan Phalguna dan Caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April, prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu sapi yang dihadiahkan oleh Raja.

(Are/Gusel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *