
Bekasi, targethukum.com
Cari kerja memang sulit, lapangan kerja sulit didapat. Apalagi sekarang katanya Indonesia dalam masa resesi.
Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan perekonomian. Jangankan yang ahli, jangankan yang berijasah tinggi bahkan karyawan tetap pun banyak sudah yang dirumahkan. Bahkan ada yang nasibnya belum jelas, entah di PHK atau akan dipekerjakan kembali. Sementara menunggu bantuan dari pemerintah, tidak semuanya beruntung. Dari sembako, UMKM sampai kartu pra-kerja.

Tapi itu semua tak menyurutkan langkah kaki ketua Liut (sapaan akrab teman-temannya serta anggota Karang Taruna SABER) untuk terus berusaha menjalankan kewajibannya sebagai hamba dan juga sebagai kepala keluarga dengan 2 anak yang masih kecil-kecil.
Ketua Liut sendiri sebelumnya pernah menjadi security, karyawan, Panwas, ojol, bahkan kuli bangunan, atau apa saja yang penting halal demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba ditengah situasi yang serba sulit dan kesibukan yang dibatasi serta dalam menjaga jarak demi terbebas dari penularan COVID-19 ini ternyata peminat ikan cupang begitu banyak. Dari Leopard, Plakat, HM, Nemo, dll. Sampai ikan Cupang aduan banyak dicari dan dibeli orang. Dari harga 5 ribu sampai puluhan juta. Dari pengusaha sampai para artis pun ikut meramaikan hobby yang sedang HOT ini.
Ketika wartawan Target Hukum sengaja mampir kelokasi tempat dimana ketua Liut memelihara ikan-ikan Cupangnya, ada saja yang melihat-lihat dan coba menawar. Bahkan tidak sedikit para penghobby membeli ikan cupangnya untuk dijual kembali.
“Iya, tadi aja barusan transaksi deal 200rb cuma 3 ikan” Ucap Iwan tetangga ketua Liut pada Wartawan Target Hukum.
“Alhamdulillah, ada aja rejeki kalau kita mau berusaha, om” Ucap ketua Liut saat diwawancarai Wartawan Target Hukum.

Walhasil kalau dihitung-hitung penghasilan totalnya bisa mencapai 10jt jika transaksi yang dilakukan perhari antara 200rb sampai 500rb. Bahkan sambil berbisik-bisik, ketua Liut pun masih ada simpanan ikan cupang ditempat lain, alasannya jika ditaruh dilokasi, akan banyak yang menawar atau membeli.
Ketua Liut sendiri awalnya hanya melihat-lihat dimedia sosial atau youtube dan mulai tertarik untuk tahu lebih jauh menernak/membudidayakan cupang sampai mengawinkannya. Beruntung dari kunjungannya ketua Liut sengaja mampir dengan beberapa anggota Karang Taruna kerumah Otoy (anggota Karang Taruna) yang tiba-tiba menawarkan kepada ketua Liut beberapa ikan cupang untuk dibawa pulang.
Dari situlah mulai sedikit demi sedikit ketua Liut mencoba untuk membudidayakan ikan cupang. Sampai berhasil menetaskan dan membesarkan ikan cupang hingga laku terjual dan banyak peminatnya.
Ada yang sedikit menggelitik dihati wartawan Target Hukum waktu ketua Liut bercerita bahwa enyanya (ibu-red) ketua Liut jadi kwatir karena toples buat makanan lebarannya hilang dan berpindah tempat serta berubah isi yang tadinya rengginang menjadi berisi air dan ikan cupang.
“Ane berharap disini jadi pada demen ma cupang trus pada melihara cupang. Biar nyang laen ngambil ke kita” ucap ketua Liut penuh semangat.
“SUKSES BUAT KETUA LIUT DALAM BUDIDAYA IKAN CUPANG, DAN BENAR KITA TIDAK BOLEH MERATAPI NASIB DAN BERHARAP PADA PEMERINTAH. TAPI KITA HARUS TERUS BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK KELUARGA, NUSA DAN BANGSA. UTAMANYA AGAMA”
(Biro Kab. Bekasi)












