NTT,TARGETHUKUM.COM
Masyarakat Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT menepis isu negatif terkait pembangunan PLTP Mataloko.
“Selama ini, tidak pernah terjadi seperti berita-berita yang keluar bahwa ada hewan dan tumbuhan yang mati, penyakit ispa, dan gatal-gatal karena proyek pembangunan PLTP Mataloko itu sama sekali tidak benar,, itu Hoax,“ kata Hans Baghi kepada media pada Sabtu (19/7/25).
Menurut Hans, isu tersebut sengaja dimainkan pihak di luar Mataloko dengan tujuan untuk menggagalkan pembangunan geothermal Mataloko.
“Begini, mereka tidak tahu apa yang kami rasakan setiap hari disini. Mereka hanya dengar informasi-informasi dari orang yang tinggalnya bukan disini, bahwa pembangunan geothermal mataloko memberikan dampak negatif lalu mereka menarik kesimpulan untuk tolak proyek ini,” jelasnya.
Ia menyampaikan, warga Kampung Wogo tetap mendukung penuh langkah pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.
Terlebih, pembangunan PLTP Mataloko yang dimulai sejak tahun 2024 sudah memberikan dampak yang positif, salah satunya keterlibatan warga lokal selama proses pembangunan berjalan.
“Keterlibatan masyarakat dalam proyek ini sangat tinggi. Dari total 315 tenaga kerja yang dilibatkan dalam pembangunan proyek, sekitar 80% merupakan warga Kabupaten Ngada, salah satunya warga Desa Wogo,” ujarnya.
Meski begitu, keterlibatan tenaga lokal dalam proyek tersebut tidak terlepas dari komunikasi yang dijalin dengan yang baik antara pemerintah desa Wogo dengan pihak PLN.
“Bukti pemberdayaan dengan adanya proyek pembangunan geothermal Mataloko ini adalah boleh melibatkan tenaga lokal kami untuk bekerja, itu sudah sangat luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai tokoh adat Kampung Wogo, dirinya pun menegaskan akan terus mendukung penuh proyek ini sampai selesai. Sebab dia meyakini bahwa proyek ini akan membawa kesejahteraan bagi warga.
“Saya yakin dan percaya, tanpa listrik pembangunan apa saja yang kita mau cita-citakan itu tidak akan tercapai. Karena pada intinya, kita sangat bergantung pada listrik,” tegasnya.