TARGETHUKUM.COM,TANGERANG
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang menggelar kegiatan tausiah dan penguatan rohani bagi Warga Binaan, Kamis (6/11). Kegiatan yang diikuti oleh 100 orang Warga Binaan ini menghadirkan Kepala Bidang Perawatan, Keamanan, dan Patnal Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumatera Selatan, Effendi, sebagai penceramah dengan tema “Pentingnya Bersyukur dalam Setiap Keadaan.”
Tausiah ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian yang secara rutin dilaksanakan Lapas Kelas I Tangerang sebagai upaya menumbuhkan kesadaran spiritual, memperkuat karakter, dan menanamkan nilai-nilai moral positif bagi para Warga Binaan.
Dalam ceramahnya, Effendi menyampaikan bahwa rasa syukur merupakan kunci ketenangan batin dan langkah awal menuju perubahan diri yang lebih baik. Ia menekankan bahwa setiap ujian hidup mengandung hikmah yang dapat memperkuat iman dan membentuk kedewasaan.
“Bersyukur bukan hanya ketika kita mendapatkan kenikmatan, tetapi juga ketika Allah memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Masa pembinaan ini hendaknya dimaknai sebagai anugerah, ruang untuk menata hati dan kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” ujar Effendi dengan penuh makna.
Suasana khidmat dan antusiasme tampak menyelimuti kegiatan tersebut. Para Warga Binaan mengikuti dengan penuh perhatian, menyimak setiap pesan yang disampaikan, dan merenungkan makna syukur sebagai sumber kekuatan dalam menjalani masa pembinaan.
Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Kelas I Tangerang, Yudhistira, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan motivasi yang diberikan oleh Effendi. Menurutnya, tausiah dengan tema rasa syukur memiliki nilai penting dalam proses pembinaan mental dan spiritual.
“Rasa syukur menjadi pondasi penting dalam membentuk kepribadian yang kuat dan ikhlas. Dengan hati yang bersyukur, Warga Binaan akan lebih mudah menerima setiap proses pembinaan dan menjadikannya sebagai langkah menuju kehidupan yang lebih baik,” terang Yudhistira.
Salah satu Warga Binaan, A (inisial), turut menyampaikan kesan mendalam usai mengikuti kegiatan tersebut.
“Tausiah hari ini benar-benar menyadarkan saya. Selama ini saya sering merasa hidup saya berakhir di sini, tapi ternyata justru di sinilah saya belajar arti bersyukur yang sebenarnya. Saya sadar, kesempatan untuk memperbaiki diri dan dikelilingi orang-orang yang masih peduli adalah nikmat yang luar biasa. Saya ingin menjadikan rasa syukur ini sebagai kekuatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya penuh haru.
Kegiatan pembinaan kerohanian seperti ini akan terus digelar secara berkesinambungan sebagai wujud komitmen Lapas Kelas I Tangerang dalam menciptakan pembinaan yang menyentuh aspek spiritual dan moral. Melalui pembinaan yang utuh — baik kemandirian maupun kepribadian — Lapas Kelas I Tangerang berupaya membentuk Warga Binaan yang beriman, berakhlak, serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat setelah bebas nanti.












