Pujasera Tempat Kuliner Representatif Di Sampang, Tetap Bertahan Walaupun Di Terpa Badai
SAMPANG,Targethukum.com
Pujasera ada di area Taman Wijaya Gor Indoor jalan Wakhed Hasyim Sampang Madura Jawa Timur
Merupakan tempat kuliner yang paling representatif di kawasan PKL selain lokasi yang berada di tempat wisata
Pasalnya lokasi itu merupakan produk kebijakan dari Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga fasilitas yang tersedia cukup lengkap
Ada rak, etalase, meja dan kursi pengunjung, instalasi listrik dan air serta Musholla dan Toliet, belakangan dari dana Kas yang terkumpul Pengurus Paguyuban menambah jumlah meja dan kursi pengunjung
Tidak hanya itu, pengunjung berasa nyaman dan tenang karena tempat tersebut berada di bawah atap dengan parkiran yang cukup luas, bahkan lokasinya pun cukup strategis karena berdekatan dengan sarana keramaian seperti Taman dan Gedung Olah raga yang berada ditengah Kota
Pengunjung pun dapat memilih berbagai macam menu dari para pelaku PKL senior yang cukup di kenal masyarakat hingga bahan maupun rasa di jamin berkualitas
Kini Pujasera yang berdiri belasan tahun itu hanya dihuni 7 pedagang dari 24 tempat fasilitas yang tersedia
Pantauan reporter Targethukum sabtu malam 15/5 , 7 pedagang yang masih bertahan tersebut merupakan pelaku PKL senior yang malang melintang dan sedikitnya 30 tahun mencari usaha di Kabupaten Sampang
Ke 7 pedagang itu cukup dikenal masyarakat dan mempunyai pelanggan tetap, sedangkan para pelaku PKL yang lain sudah kabur dan kembali ketempat semula di sejumlah titik pinggiran jalan
Pranoto Ketua Paguyuban PKL Pujasera GOR mengaku sudah 35 tahun menjadi PKL di Kabupaten Sampang
Pria yang dikenal dengan kuliner “Penyetan” mengkisahkan, awalnya bergabung dengan PKL di lokasi kawasan Kuliner jalan Bahagia dan Monumen
“Saya bersama PKL yang masih bertahan ini termasuk PKL yang patuh kepada Pemerintah,” ujar Pranoto sabtu malam 15/5
Ia melanjutkan kisahnya, setelah kawasan di jalan Bahagia dan Monumen tidak diperbolehkan dipindah ke jalan Wijaya Kusuma, kemudian direlokasi ke depan Pasar Srimangunan sampai akhirnya dipindah lagi ke Pujasera GOR
“Sebenarnya disini sudah enak kok, cuma teman yang lain kurang ikhtiar dan sabar, ya maklumlah masing masing mempunyai pandangan yang berbeda,” imbuhnya
Diungkap oleh Pranoto, terpaan dimulai dengan maraknya para PKL dipinggir jalan bahkan lokasi yang awalnya menjadi area larangan pun ditempati
Dampaknya para PKL yang mempunyai pandangan tersendiri satu persatu keluar dan menempati tempat asal hingga tersisa 7 pedagang
Terpaan kedua kalinya adanya Pandemi, namun para pedagang yang masih tetap bertahan sambil ber ikhtiar menjalani usaha dengan tabah dilokasi yang sama walaupun di sekitar area Taman Wijaya sudah dijejali kedatangan PKL baru
Sambil menerawang jauh, Pranoto menjelaskan saat ini mulai intens berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Tenaga Pendamping Pengembangan Bisnis Koperasi dan UM (TP2BKUM) Diskopindag Kecamatan Sampang untuk kembali meramaikan Pujasera GOR dan akan menciptakan suasana baru
Langkah yang akan dilakukan melakukan koordinasi dengan Pemkab melalui Diskopindag selaku pihak Penanggung jawab Pujasera GOR
Mencari para pedagang kuliner yang serius mau berusaha dan meramaikan Pujasera GOR dan tercatat ada 10 orang PKL Binaan Diskopindag dari unsur Paguyuban PKL Kawasan, Mitra Bank Sampang, PKL dan UMKM Komunitas Stakhoder yang lain, kemudian menggalang dukungan dari pihak ketiga termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pengelola Taman
Terkait status pedagang lama yang sudah keluar, Ia menegaskan tidak akan kembali lagi karena sudah sering di bujuk untuk kembali namun tidak mau
Selain itu para Pengurus Paguyuban sudah sepakat tetap menjalankan ketentuan yang disepakati bersama Dinas Koperasi (waktu pembentukan) terkait masa tidak berjualan berturut turut tanpa pemberitahuan dan dinyatakan keluar dari Paguyuban
Ditambahkan, setelah melalui proses yang dilakukan Paguyuban akan berkirim surat ke Diskopindag tentang penyesuaian data maupun pemetaan lokasi Paguyuban yang “Surat Keputusan” nya pernah diterbitkan Dinas Koperasi (masa itu)
Saat reporter berkunjung ke lokasi suasana ramai pengunjung, di depan Pujasera sedang beraksi Musisi Akustik lokal menghibur pengunjung.
(HK)