Daerah  

Diniilai Memperuncing Keadaan, Ulah Oknum Dokter RSMZ Sampang Membuat Pasien Tidak Nyaman

 

 

Diniilai Memperuncing Keadaan, Ulah Oknum Dokter RSMZ Sampang Membuat Pasien Tidak Nyaman

 

SAMPANG,Targethukum.com

H Andree Effendi Aktivis LSM KPK Nusantara asal Desa Batuporo Barat Kecamatan Kedungdung Sampang Madura Jawa Timur menyayangkan ulah oknum Dokter di Rumah Sakit Mohammad Zyn (RSMZ) setempat

Pasalnya berdasarkan kaluhan dari Keluarga dan pasien atas nama Mahfud warga Desa Batuporo Timur Kecamatan Kedungdung selasa 25/10, dr “M” tersebut telah membuat situasi tidak nyaman dan dengan nada ketus sempat marah kepada Mahfud beserta Keluarganya saat menjalani kontrol Rawat jalan pasca Operasi Batu Emprdu

Atas ulah oknum Dokter tersebut membuat Keluarga yang mengantar pasien merasa tidak nyaman, bahkan Mahfud sang pasien sempat shok dan kepikiran tidak akan menjalani kontrol di RSMZ lagi akibat trauma
“Saya selaku Pendanping Keluarga pasien kecewa dengan ulah oknum Dokter tersebut, sikap itu justru menjadi pintu memperuncing permasalahan disaat situasi sudah mulai mereda,” ujar H Andree Effendi selasa 25/10

Diungkap pasca permasalahan pasien UHC di kenai biaya 3 juta mencuat ke Publik, pihak Managemen RSMZ telah menegor Dokter yang bersangkutan dan melakukan mediasi serta mengembalikan uang 3 juta yang dikeluarkan Keluarga pasien senin 24/10 di RSMZ
“Waktu itu permasalahan sudah klir dan masing masing pihak sudah memahami kondisi dan saling menerima, kok malah diperuncing lagi,” imbuhnya

Ia mengaku saat mediasi dan penyerahan kembali uang tersebut ikut hadir bersama Keluarga pasien, sedang pihak Managemen RSMZ diwakili Kepala IGD selaku MPP serta Ka TU karena dr Agus Akhmadi Direktur RSMZ sedang berada di luar Kota

Ia juga meragukan statemen serta pengakuan oknum Dokter tersebut baik kepada Direktur RSMZ maupun saat dikonfirmasi oleh Wartawan yang menyatakan sebelum Operasi telah menjelaskan detai maupun mewarkan tindakan Operasi menggunakan sinar Laser kepada Keluarga pasien

Padahal yang diketahuinya, pihak perawat menyampaikan hasil pemeriksaan Lab dan menyampaikan tindakan Operasi minimal invasif dengan biaya tambahan 3 juta karena tidak ada yang bisa mengoperasikan peralatan

Masih menurut H Andree Effendi, ironisnya biaya tambahan 3 juta itu diminta di awal sebelum pelaksanaan Operasi

Ditambahkan pihaknya siap dipertemukan dengan oknum Dokter tersebut untuk mengklirkan permasalahan agar terang benderang dan dapat terungkap kebenaran yang sebenar benarnya

Sebelumnya pada jumat 14/10 diantar Bidan Polindes setempat Mahfud mendatangi RSMZ dan melakukan registrasi sebagai pasien UHC di IGD

Sambil menunggu pemeriksaan Lab dan tindakan medis selanjutnya pasien menjalani Rawat inap di ruang Melati

Berdasarkan penyampaian Perawat ruangan, pasien akan di Operasi Teknik minimal invasif karena mengidap batu ginjal dan diminta tambahan biaya 3 juta

Setelah memenuhi biaya tambahan tersebut dilakukan Operasi Teknik minimal Invasif, dan pada jumat 21/10 pasien dibawa pulang

Permasalahan pasien UHC dikenai biaya tambahan 3 juta itu muncul bahkan mencuat ke Publik, pada senin 24/10 pihak Managemen RSMZ melakukan islah mediasi dan mengembalikan uang secara utuh kepada Keluarga pasien

Permasalahan muncul kembali saat pasien beserta Keluarganya sedang menjalani kontrol yang pertama, baik pasien maupun Keluarga mendapat perlakuan tidak nyaman dari Oknum Dokter yang belum move on dengan nada ketus seraya memarahi pasien maupun Keluarganya karena tidak terima permasalahan itu terungkap ke Publik

Waktu dikonfirmasi terkait sikapnya, dr “M” mengelak dan membantah telah membully pasien beserta Keluarganya, Ia mengaku hanya mempertanyakan situasi yang sempat ramai dan menyatakan sudah menjelaskan dan memberikan penawaran tindakan medis sebelum Operasi

Namun saat di konfirmasi oleh Moh Iqbal Fathoni Anggota Komisi IV DPRD oknum Dokter tersebut membenarkan kalau sempat marah karena kesal permasalahan itu mencuat ke Publik. (HK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *