SAMPANG,Targethukim.com – Belakangan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang Madura Jawa Timur disorot Publik
Pasalnya sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dinilai belum maksimal tapi justru disibukkan dengan pengelolaan kegiatan “Tajir” Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) Anggaran yang dialokasikan oleh Bea Cukai
Sorotan tajam diungkap oleh Chairil Saleh SE Aktivis Lembaga Study Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (SP2M) Sampang rabu 2/11
Menurutnya yang diketahui tentang Tupoksi Satpol PP dalam Penegakan Perda dan Ketertiban Umum yakni Penertiban PKL, Penyakit masyarakat seperti Miras, WTS, Gelandangan/Gepeng, Pengamen serta Galian C
“Tetapi selama ini yang dilakukan dan kecenderungan nya terlihat hanya berupa Pengawalan dan Pengamanan,” ujar Chairil Saleh SE
Masih menurut Chairil Saleh SE, bidang Penertiban lain dalam penindakannya bersifat sementara dan tidak ada efek jera sehingga walaùpun ada tindakan namun tidak permanen sehingga selesai Operasi Penertiban para PKL kembali lagi, apalagi di sejumlah jalan Protokol banyak Toko Besar baik itu Kelontong dan Perdagangan lainnya yang memanfaatkan Trotoal sebagai tambahan lahan permanen Usahanya dan persoalan itu belum tersentuh
“Lalu dimana fungsi Penegakan Perdanya, apa sudah beralih fungsi menjadi Pemegakan DNHCHT,” imbuhnya penuh tanya
Diungkap juga oleh H Tohir Ketua Ormas Perisai Nusantara Bersatu (PNB) Wilayah Sampang, Menurutnya sebenarnya Publik tidak mempersoalkan Pengelolaan DBHCHT oleh Satpol PP Sampang
Tetapi yang menjadi substansi pertanyaan Publik disaat belum memaksimalkan Tupoksinya dengan dalih “Belum ada Instruksi, Perintah dan Kekurangan Personil” tetapi jika menyangkut kegiatan yang “TAJIR” Program DBHCHT diluar Tugas Pokoknya penuh semangat untuk merealisasikannya
“Jadi jangan menyalahkan Publik jika ada yang menyoroti, harusnya introspeksi serta mengevaluasi diri,” ungkap H Tohir
Mendapat sorotan tajam Kepala Satpol PP Sampang Drs Suryanto MM mengungkapkan bahwa Satpol PP Sampang berada pada posisi dilematis, disatu sisi pemanfaatan trotoar untuk Usaha yang mengganggu Trantibum melanggar Perda
Namun disisi lain mereka adalah Pelaku usaha yang berkontribusi bagi upaya pemulihan dan.pertumbuhan ekonomi perlu langkah yang sinergi dan komperensip dengan melibatkan banyak pihak
Sehingga diperoleh langkah dan solusi yang bijak, pihaknya sedang mengupayakan langkah tersebut melalui menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak
Sedangkan kegiatan yang terkait penanganan rokok ilegal, Sarpol PP hanya melaksanakan tugas Pembantuan dari Pemerintah Pusat yang anggarannya bersumber dari DBHCHT. (HK)