Daerah  

Mendiami Bilik Bambu, Nenek Tua Di Sampang Ini Asuh 4 Cucu Yatim

Mendiami Bilik Bambu, Nenek Tua Di Sampang Ini Asuh 4 Cucu Yatim

SAMPANG,Targethukum.com

Kehidupan memperihatinkan dijalani oleh Nenek (Emba) Mani 70 warga di dusun Paleh Laok Desa Karang Nangger Kecamatan Omben Sampang Madura Jawa Timur

Menempati rumah gedek sebagian berbilik bambu dan beralaskan tanah, nenek tua tersebut hidup dengan mengasuh 4 cucunya yang masih bocah

Firman 13 dan Fitria 12 tahun Cucu yamg statusnya Yatim Piatu karena kedua Orang tuanya meninggal dunia, sedangkan Amel 10 dan Abdur Rahman 9 berstatus Yatim karena Ibu yang meninggal dunia sedangkan Orang tua laki lakinya kawin lagi dan jarang mengingatnya

Karena tenaganya sudah tidak maksimal, selain disokong oleh Cucu tertuanya Hanafi 14 kakak dari Firman serta Fitria yang juga sebagai Yatim Piatu

Karena keadaan ekonomi yang dialami, setelah Lulus Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya Hanafi terpaksa menjadi Kuli Bangunan di Surabaya ikut kerabatnya untuk menyokong kebutuhan Nenek Mani bersama Adiknya

Namun karena hanya sebagai Kuli Bangunan dan masih Bocah, kiriman uang dari Hanafi tidak mencukupinya

Menurut Surroh Kepala Sekolah MI Manarul Huda Yayasan Nurul Hidayah Desa Karang Nangger Kecamatan Omben minggu 27/11, Hanafi Lulusan MI dan sempat menganggur 2 tahun, lalu bekerja sebagai Kuli Bangunan di Surabaya

Diungkap, Nenek Mani ini sempat mengaku bahwa karena masih bocah dan pekerjaannya hanya sebagai Kuli Bangunan, Ia tidak terlalu memaksa agar dikirimi uang
“Tapi jika Hanafi bekerja tetap mengirim kadang juga tidak, jadi tidak pasti,” ujar Nenek Mani melalui Surroh Kepala Sekolah MI Manarul Huda warga di jalan Imam Bonjol Kelurahan Dalpenang

Masih menurut Surroh, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan biaya Pendidikan Cucunya selain disokong oleh Hanafi juga berharap belas kasihan dari tetangga

Bahkan seringkali duduk di emperan Lembaga Pendidikan MI Manarul Huda yang tidak jauh dari rumahnya untuk mendapat sekedarnya dari belas kasihan para Guru dan Yayasan

Saat ditanya apakah selama ini mendapat bantuan dari Pemerintah khususnya Pemerintahan Desa, Ia mengaku belum mengetahuinya

Dua kali dihubungi melalui Telepon Selluler Mahmud Pj Kades Karang Nangger belum memberikan penjelasan konkrit akibat terkendala Jaringan, hingga kinipun akses menuju lokasi belum bisa dilakukan karena masih tersisa genangan luapan Sungai akibat intensitas hujan yang cukup tinggi selama 2 hari. (HK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *