Diduga Ketakutan, Penyalur Bansos Di Sampang Todong Penerima Manfaat Dengan Surat Pernyataan

Diduga Ketakutan, Penyalur Bansos Di Sampang Todong Penerima Manfaat Dengan Surat Pernyataan

 

 

SAMPANG, Targethukum.com –

 

Setelah mencuat ke Publik terkait Liku liku Penerima Bantuan Sosial (Bansos) Program Bantuan Pangan NonTunai (BPNT), Petugas dari Bank BRI Cabang Sampang mendatangi rumah Moh Ali 56 selaku Penerima Bantuan di jalan Diponogoro Keluŕahan Banyuanyar Sampang Madura Jawa Timur

 

Menurut Rifa (Fitri) Aktivis LSM MDW Tetangga Moh Ali yang mendampingi selama pengurusan bantuan kamis 8/6, pada rabu 7/6 sekitar pukul 11.12 wib dua Petugas dari BRI Cabang mendatangi rumah Moh Ali

 

Kedatangan dua Petugas itu dengan menyodorkan Surat Pernyataan kepada Moh Ali

“Waktu itu saya tidak tahu, ya karena Orang awam dan yang menyodorkan Surat itu adalah Petugas BRI maka tanpa babibu langsung di tanda tangani,” ujar Rifa

 

Merasa kawatir dan penasaran Aktivis LSM MDW ini mencari tahu, alhirnya diketahui bahwa Surat tersebut Pernyataan yang ditanda tangani oleh Moh Ali dan format redaksionalnya sudah disiapkan sebelumnya

 

Adapun Substansi dari Surat Pernyataan tersebut “Menyatakan dengan sebenarnya yang bersangkutan telah menerima kartu ATM dan Buku Tabungan untuk Program BPNT, bantuan yang masuk ke rekening Buku Tabungan saya saldonya masih ada 800 ribu dan saya cairkan sendiri pada…., sehingga terkait bantuan tersebut saya sampaikan tidak ada masalah dengan pihak BRI”

 

Dan saat Ia menanyakan perihal itu salah satu Karyawan BRI menyatakan hanya untuk menegaskan tentang bantuan yang sudah diterima oleh Moh Ali

 

Menyikapi langkah dari BRI Cabang Sampang selaku Penyalur Bansos BPNT, Chairil Saleh Ketua LSM SP2M menilai sebagai bentuk kehati hatian dan ketakutan kawatir permasalah itu akan meledak dan menjadi permasalahan dibelakang hari, karena menyangkut kredibelitas dari BRI selaku Bank Penyalur Bansos

“Salut deh akan kepedulian dan perjuangan Rifa hingga Penerima yang awalnya tidak tahu dan kemungkinan bantuanya akan hangus tapi berhasil diraihnya,” tutur Chairil Saleh rabu 8/6

 

Sayangnya Moh Salim Kepala Cabang BRI Sampang dan Deky Karyawan yang selama ini dipercaya mengurus Bansos tidak mau dikonfirmasi

 

Padahal saat reporter Targethukum memperkenalkan diri, Deky meresponnya namun ketika masuk ke Substansi permasalahan hingga kini belum memberikan jawaban

 

Seelumnya Moh Ali 56 Penarik Becak warga jalan Dipenogoro Kelurahan Banyuanyar Sampang Madura Jawa Timur ini nyaris bernasib sial

 

Pasalnya Bantuan Sosial (Bansos) berupa Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sebelumnya berupa Sembako dan sekarang berupa Uang Rp 400.000,- per dua bulan itu yang berhak diterima mulai awal tahun 2023 itu nyaris hangus karena tak terurus

 

Padahal nama Moh Ali dalam data berbasis SIKS-NG masuk sebagai Penerima bantuan dan terdapat keterangan sudah tersalurkan sejak bulan Januari – April 2023

 

Beruntung ada sosok Ibu Muda bernama Rifa Aktivis LSM MDW yang menjadi tetangga Moh Ali

 

Mengetahui nama Moh Ali masuk dalam data melalui Aplikasi, senin 5/6, Rifa mengajak Moh Ali Penarik Becak yang dikenal juga sebagai Koordinator Penggali Kubur di Rukun Kematian Banyuanyar (RKB) untuk mengurusnya ke Kantor Cabang BRI jalan Wakhed Hasyim

 

Namun sayangnya Satpam Bank milik Pemerintah itu kurang akomodatif bahkan menolak untuk dilayani karena tidak bersama Pendamping atau Lurah setempat

 

Tidak patah semangat Rifa mencoba untuk menghubungi pihak BRI yang menangani masalah Bansos dan disarankan mendaftar ke bagian Pelayanan untuk membuka rekening berikut Buku Tabungan

 

Setelah lama ngantri hingga sore Sifa berhasil mengurusnya dan memperoleh Buku Tabungan atas nama Moh Ali

 

Ternyata setelah mendapat Buku Tabunģan terdapat transaksi ada dana masuk 800 ribu di Buku Tabungan Moh Ali

“Alhamdulilah ya Allah, terima kasih mbak Rifa telah peduli dan membantu saya,” ujar Rifa menirukan ungkapan Moh Ali saat itu

 

Dijelaskan oleh Rifa selasa 6/6 Moh Ali terdaftar sebagai Penerima Bansos di Dinsos PPPA

 

Menurut penjelasan Petugas Dinsos PPPA waktu itu, pada tahun 2021 walaupun terdaftar statusnya belum SP2D dan tahun 2022 status Rekeningnya sudah SP2D tetapi ada keterangan belum SP2D

 

Karena pada tahun 2023 statusnya sudah tersalurkan, sehingga saat itu ada niat untuk mengurusnya di BRI selaku Penyalur

 

Anehnya, di Aplikasi terdapat keterangan pada bulan Januari – Pebruari statusnya tersalur begitu juga pada bulan Maret – April 2023, namun setelah pembuatan Buku Tabungan ada transaksi masuk 800 ribu

“Kalau sudah tersalur tapi belum sampai ke orangnya kan harus nya dua kali transaksi,” tuturnya penuh keheranan

 

Rifa sangat menyayangkan Sistem yang tidak bisa di akses oleh masyarakat umum khususnya penerima Bantuan saat sudah mulai masa pencairan

“Kalau penerima ini masyarakat awam dan dituntut mencari nafkah untuk keluarga seperti Pak Ali yang tidak dapat mengakses maka akan hangus, tapi statusnya terealisasi lalu uangnya dikemanakan,” tandas Rifa sedikit emosi

 

Menurutnya harusnya Sistem itu dapat diakses langsung oleh Penerima manfaat dan Pemangku Kebijakan khususnya Penyalur aktif memberitahu kan kepada Penerima manfaat

 

Sementara Moh Heldiyas Setya Risanto Lurah Banyuanyar merasa heran dengan keterangan dari Satpam BRI yang menyatakan harus didampingi Kades/Lurah setempat

“Kapan ada Rapat atau Koordinasi terkait Program itu, kok tiba tiba menyebut Kades/Lurah,” ungkap Moh Heldiyas Setya Risanto

 

Ditambahkan, kalau Penyaluran yang melalui PT Pos itu sebelumnya bagi Penerima Manfaat melalui Desa/Kelurahan sekaligus untuk pengantarnya

 

Saat dikonfirmasi terkait pemyebutan Lurah oleh Satpam BRI, Salim Kepala Cabang BRI Sampang yang baru menjabat, menyatakan akan mengkroscek ke bawahannya karena saat ini sedang menjalani Training di luar Kota. (HK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *