SAMPANG, Targethukum.
com – Untuk yang kesekian kalinya dan seolah tak terhitung dengan jari Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopindag) Sampang Madura Jawa Timur kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) setempat bak pepesan kertas belaka
Sebab setiap Surat cinta yang dikeluarkan oleh Dinas yang ada di jalan Diponogoro Kelurahan Banyuanyar itu selalu kontroversi dan jajarannya tidak mampu menjaga kewibawaan serta makna yang terkandung dalam isi Surat tersebut
Dampaknya kerap terjadi ketidak adilan yang dirasakan oleh PKL yang menjadi sasaran dari Surat tersebut
Terkini Diskopindag mengeluarkan Surat Edaran yang sifatnya Pemberitahuan kepada sejumlah Paguyuban PKL yang ada di Wijaya Kusuma
Surat itu meminta agar pada minggu 11/6 kawasan Alun Alun Trunojoyo dan Taman Kota steril dari PKL dan Mainan mulai pukul 00.00 wib sampai 13.00 wib karena di Pendapa Trunojoyo ada acara Dzikir Bersama
Namun Surat kepada Paguyuban PKL itu tidak di kawal oleh Tim Penataan PKL Kabupaten Sampang yang terdiri dari unsur Diskopindag, Satpol PP, DLH serta Dishub khususnya Diskopindag yang telah menerbitkan Surat Edaran
Faktanya sejak pukul 6.57 wib kawasan Wijaya Kusuma mulai marak didatangi para PKL Sepeda Motor yang bukan dari Anggota Paguyuban PKL resmi, namun terkesan ada pembiaran
Pantauan kontributor Targethukum minggu pagi 11/6, seorang Petugas Satpol PP sempat menghalau PKL penjual Soto dan Bakso, 15 menit kemudian PKL tersebut kembali lagi dengan aman
“Kalau seperti ini tidak adil, kami yang di Paguyuban sudah patuh tapi ada PKL luar dibiarkan,” ujar salah satu Anggota Pangguyuban yang tidak mau disebut namanya
Menyikapi kondisi itu Chairil Saleh Ketua LSM SP2M menilai bahwa berulang kali ketidak konsistenan yang dilakukan Tim Penataan PKL Kabupaten itu merupakan cerminan dari masih adanya (sebagian) Pejabat yang tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
“Sekdakab selaku Pimpinan tertinggi Birokrasi belum mampu menjadikan Birokrasi yang sehat dan Profesional,” ungkap Chairil Saleh
Disebut Kepala Diskopindag kerap mengobral Surat Cinta pepesan kosong kepada PKL tapi hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja sebagai Leading Sektor Pembinaan kepada PKL tanpa tahu makna yang tersirat akan tanggung jawab dari Surat yang dikeluarkan
“Waktu pemberangka tan Jamaah Haji juga seperti itu, emang hobby nya Diskopindag mengobral Surat tak bermakna kalee ya..,” tutur Chairil Saleh tersenyum
Ia berharap agar Tim Penataan PKL Kabupaten Sampang membina PKL dengan “Hati”, jangan hanya menjadikan PKL sebagai objek kegiatan, objek Proyek serta objek kendaraan meraih promosi jabatan.
(HK)