WBLM Labuhan Sreseh Terbengkalai, LSM Di Sampang Menilai Berpotensi Bermasalah Dengan Hukum
SAMPANG, Targethukum.Com
Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sampang Madura Jawa Timur menilai terbengkalainya Wisata Bakau Labuhan Manis (WBLM) di Desa Labuhan Kecamatan Sreseh berpotensi bermasalah dengan Hukum
Pasalnya Proyek Gagal di belakang Kantor Kecamatan Sreseh itu mendapat gerojokan dana dari Dana Desa (DD) tahun 2021 dan 2022
Bahkan Anggaran yang teralokasi tersebut terserap terakhir pada Semester 3 tahun 2022 dan tidak terlalu jauh jangka waktunya nya dari bulan juni 2023 (berdasarkan Laporan Realisasi Digital)
Namun kondisi WBLM untuk sementara ditutup akibat banyak infrastruktur pendukung yang terbuat dari Bambu tersebut banyak yang rusak, termasuk jalan (jembatan) dari bambu sudah tidak memungkinkan di lewati
Hoiri Aktivis Solidaritas Muda Anti Korupsi (SOMASI) Sampang di Cafe yang ada di Desa Taddan kamis 22/6, menganggap terbengkalainya WBLM itu sangat berpotensi akan menjadi permasalahan Hukum
“Selain karena jauh dari azas Manfaat dan tepat guna, Proyek yang menelan dana sekitar 340 juta itu juga ditengarai asal asalan dan tidak di rencanakan dengan matang,” ujar Hoiri yang didampingi Slamet Urip, Said dan Bambang G
Bambang G Aktivis LSM SOMASI yang lain berharap agar Pemangku Kebijakan yang terkait dengan dengan Pengawasan DD seperti Camat/PMD, DPMD dan Inspektorat jangan hanya terjebak dengan Laporan Pertanggung Jawaban secara Administratif saja, tapi turun ke Lapangan untuk menjadi pertimbangan mengauditnya
Bambang G menyebut, LSM SOMASI sedang menggali data berikut Realisasi DD dan kegiatan lain di Desa yang sempat disebut sebagai “Desa Kaya Inovasi” itu, untuk memastikan apakah benar benar berhasil dan layak disebut dengan “Desa Kaya Inovasi” atau malah sebaliknya
Ditambahkan, pihaknya mendukung langkah LSM Laskar Merah Putih (LMP) yang dikomandani H Moh Tohir untuk mendesak APH memanggil pihak pihak yang bertanggung jawab
H Moh Tohir Ketua LSM Laskar Merah Putih (LMP) Sampang menilai WBLM salah satu contoh Proyek DD yang gagal
“Tidak sesuai dengan propaganda di awal saat Launching bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sampang tahun 2021,” tutur H Moh Tohir
Ia mempertanyakan dana sekitar 340 juta dari DD tahun 2021 dan 2022 (bukan 2023 – red) yang terbuang dan tidak bermanfaat bagi masyarakat setempat
“Kades harus bertanggung jawab, bukan malah mengalihkan isue kepada kegiatan lain yang belum tentu akan di jamin keberlanjutannya,” tandas H Moh Tohir
Sempat dilontarkan juga oleh Tokoh Muda Pemerhati Wisata lokal asal Pantura inisial RS, konsep membangun Wisata dimanapun jika mau eksis terlebih dahulu memperkuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling)
“Membangun Wisata itu butuh proses dan perencanaan matang, eman jika sudah mangkrak seumur jagung sedangkan dana yang dikeluarkan 300 juta lebih,” tutur RS selasa 20/6 lalu
Ditegaskan tidak ada jaminan walaupun digerojok dana kembali tapi perencanaan nya tidak matang sedangkan pondasi perkuatan komponen penting lainnya diabaikan atau belum dikuasai
Saat dikonfirmasi terkait penilaian sejumlah LSM kamis 22/6, Jawahir selaku Kades Labuhan tidak meresponnya
Kendati demikian pada konfirmasi sebelumnya 13/6, Ia sempat menjelaskan bahwa WBLM ditutup untuk sementara karena Maintenence dan saat ini sedang mencari mitra untuk pengembangan
Sebelumnya diberitakan kondisi WBLM yang tak terawat dan bahan infrastrukturnya banyak yang rusak
Mulai dari Pos masuk ke lokasi bakau hingga jembatan menjorok ke hutan Bakau yang terbuat dari bambu itu sudah rusak dan acak acakan tak terawat
Padahal berdasarkan Laporan Realisasi Digital tempat Wisata yang sempat di Launching bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sampang tahun 2021 tersebut digerojok Anggaran Dana Desa (DD) pada tahun 2021 tahap pertama Rp. 90.411.500, dan pada tahap kedua Rp. 219.636.500,
Sedangkan pada tahun 2022 tahap kedua digerojok Rp.91.240.000 dan pada tahap ketiga Rp. 127.235.000. (HK)