Surakarta,TARGETHUKUM.COM – Rutan Kelas I Surakarta menerima kunjungan istimewa diakhir pekan. Kali ini Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah, Mardi Santoso didampingi Yayasan Penerimaan International Indonesia (YPII) melakukan kunjungan kerja sekaligus monitoring pelaksanaan program pembinaan, yang disambut penuh kehangatan oleh jajaran pejabat struktural Rutan Surakarta, Sabtu (11/10).
Setibanya di lokasi, rombongan disambut dengan tarian tradisional Srepeg dan alunan kesenian Karawitan yang dibawakan langsung oleh para WBP, menandakan bahwa pembinaan seni dan budaya di Rutan Surakarta berjalan aktif dan memberikan ruang ekspresi positif bagi para warga binaan.
Kasi Pelayanan Tahanan, Bayu Noviyanto kemudian memandu rombongan meninjau berbagai hasil karya WBP, mulai dari handycraft, produk kaos sablon, hingga kerajinan kreatif lainnya. Tak hanya itu, kakanwil juga meninjau salah satu program unggulan Rutan Surakarta, yakni pembinaan keagamaan melalui Pondok Pesantren Sareh Semeleh, yang menjadi sarana pembentukan mental dan spiritual WBP agar lebih tertata dan berdaya guna.
Kunjungan berlanjut ke Blok Aruna, yang menjadi salah satu tempat pembinaan kemandirian. Di blok ini, Kakanwil menyaksikan secara langsung proses pembelajaran keterampilan seperti membatik, merajut, hingga pembuatan roti Nyawiji Roso, produk kuliner karya WBP yang kini mulai dikenal sebagai ikon pembinaan produktif di Rutan Surakarta.
Kepala Rutan Surakarta melalui Kasi Yantah, Bayu Noviyanto menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas kunjungan dan dukungan yang diberikan.
“Kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengembangkan program pembinaan, baik dari aspek kepribadian maupun kemandirian. Rutan Surakarta berkomitmen untuk mencetak WBP yang tidak hanya taat hukum, tetapi juga memiliki keterampilan dan karakter yang lebih baik saat kembali ke masyarakat,” ujar Bayu.
Kegiatan kunjungan ini menjadi bukti bahwa program pembinaan di Rutan Surakarta berjalan secara terarah dan inovatif, menghadirkan harapan baru bagi para warga binaan untuk bangkit dan mandiri.
