
DEPOK, www.targethukum.com
Ternyata masih banyak yang belum mengerti akan pentingnya kehadiran posyandu dan posbindu di lingkungannya. Seolah hanya dianggap hal biasa saja. Padahal posyandu itu sangat penting. Kenapa sangat penting? Karena disana ada hak anak terkait kesehatannya. Demikian yang dituturkan oleh Lurah Bojong Pondok Terong Agus Suryana, saat berbincang-bincang dengan TargetHukum.com baru-baru ini dikantornya.
Dikatakannya, bahwa hak anak itu mulai dari dalam kandungan, lalu persalinan, dan juga pertumbuhan anak kedepan. Oleh karenanya, dengan kehadiran posyandu tentu sang ibu dapat memenuhi hak-hak anak tersebut.
“Kenapa diadakan posyandu oleh pemerintah? Ya supaya mudah dan dapat terjangkau buat masyarakat. Karena disana tenaga kesehatan dari puskesmas diturunkan untuk dapat membantu memberikan pelayanan kesehatan pada anak secara lebih baik dan lengkap. Begitupun selain diperuntukkan bagi anak posyandu juga diperlukan buat membantu proses ibu hamil sampai dengan melahirkan nanti,” papar Agus Suryana.
Selain Posyandu, ada pula posbindu yang peruntukannya buat orang dewasa. Jika Posyandu peruntukannya mencakup bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sementara Posbindu diperuntukkan bagi kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang penyakit tidak menular (PTM) atau orang dewasa yang berumur 15 tahun keatas.
“Kebutuhan dasar itu ada dua, Kesehatan dan pendidikan. Kalau memang siorang tua itu merasa sayang pada anaknya, maka pedulilah dengan membawa sang anak ke posyandu,” ujarnya lagi.
Negara saat ini tengah fokus pada penanganan penderita stunting. Sebagai negara yang masuk 5 besar penderita stunting di Asia Tenggara, Pemerintah kita saat ini fokus melakukan berbagai upaya guna mencegah dan mengurangi anak dengan kondisi stunting.
“Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan perlu di waspadai. Kondisi ini dapat menandakan, bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Oleh karenanya, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan,” tuturnya.
Menurut Agus Suryana, untuk pondok terong gebyar stunting sudah berjalan. Yakni; dengan melakukan pemberian makanan tambahan dengan program ocan banana yang dikenal juga dengan ojek cantik, yang dilakukan ibu-ibu kader. Dengan menggunakan motor, mengantarkan makanan tambahan untuk balita yang mengalami stunting.
“Selain itu, kami juga memberikan sembako. Untuk Pondok Terong ada 19 anak penyandang stunting yang menerima pemberian makanan tambahan juga sembako,” jelas Agus Suryana.
Menurut pengakuan Agus, itu semua tidak dicover oleh APBD, melainkan adalah upaya inisiatif dirinya sebagai Lurah.
“Tentunya, dengan mengajak dan menghimbau para donatur yang memiliki usaha dan bersimpati untuk menyokong,” pungkasnya.
(FC-Goes)












