Purwokerto,TARGETHUKUM.COM — Dalam upaya memberikan pembinaan yang lebih humanis dan berorientasi pada pengembangan potensi diri, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto memberikan ruang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menyalurkan minat dan bakat mereka di bidang seni lukis. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk perhatian (atensi) Lapas terhadap pembinaan kepribadian yang bersifat kreatif dan produktif.
Kegiatan pembinaan seni lukis dilaksanakan di Ruang Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Purwokerto, diikuti oleh WBP yang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam melukis. Dengan tema “Warna Harapan dan Perubahan”, para warga binaan mengekspresikan perasaan, harapan, serta refleksi diri mereka melalui goresan pensil di atas kertas putih.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Lapas dalam memberikan pembinaan yang menyentuh sisi psikologis dan emosional warga binaan. “Kami ingin setiap warga binaan memiliki kesempatan untuk menunjukkan potensi terbaiknya. Melukis bukan sekadar kegiatan seni, tetapi juga terapi untuk menumbuhkan rasa percaya diri, menyalurkan emosi positif, dan menumbuhkan semangat perubahan,” ujarnya
Warga binaan terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hasil karya mereka menunjukkan ekspresi artistik yang kuat, menggambarkan nilai-nilai harapan, kebebasan, dan refleksi kehidupan. Lukisan-lukisan tersebut nantinya akan dipajang di area pembinaan dan ruang publik Lapas sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas warga binaan.
Melalui kegiatan pembinaan berbasis seni ini, Lapas Kelas IIA Purwokerto berharap dapat terus mendorong warga binaan untuk berpikir positif, produktif, dan siap beradaptasi dengan kehidupan sosial setelah kembali ke masyarakat. Seni lukis menjadi bukti bahwa di balik tembok pemasyarakatan, kreativitas dan semangat perubahan tetap dapat tumbuh dengan indah.
(Humas Lapas Purwokerto)
