Komisi VII DPR RI Geram PT AMNT Tunda Dana CSR, Turunan Raja Taliwang Sultan Sumbawa: Warga KSB Butuh Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Memadai

JAKARTA,-targethukum.com
Karena kerap menunda dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) untuk kepentingan masyarakat, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akhirnya digempur oleh berbagai pihak terkait penyaluran dana CSR yang selalu ditunda tersebut. Tidak terkecuali, sejumlah anggota DPR RI yang notabene adalah wakil rakyat ikut geram pada penundaan realisasi CSR oleh PT. AMNT itu.

“Persoalan kewajiban CSR Amman Mineral harus segera direalisasikan tanpa penundaan. Berhitung dari jawaban Amman Mineral pada Komisi VII terkait jumlah CSR dari tahun 2017 hingga tahun 2022, maka ada kekurangan realisasi pembayaran sebesar hampir 15 juta dolar AS atau hampir mendekati Rp214 miliar,” papar Anggota Komisi VII DPR Adian Yunus Yusak Napitupulu kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/11/2022).

Adian juga menyebutkan kalau PT AMNT saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR sudah menyapakati untuk segera merealisasikan kewajiban CSR tahun 2023 sebesar 5,6 juta dolar AS ditambah 14,9 juta dolar AS atau sekitar 20,5 juta dolar AS yang diperkirakan jika dikonversi nilainya sebesar Rp307 miliar.

“Kami akan mengawasi,” tandas Adian.

Selain diawasi DPR, polemik dana CSR PT AMNT ini ternyata juga menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

“Pemikiran masyarakat KSB sederhana. Mereka tidak butuh yang muluk-muluk. Mereka hanya butuh fasiltas dan tenaga kesehatan yang memadai,” jelas tokoh masyarakat KSB, Muhammad Sahril Amin Via chat WA Sabtu (3/12-2022).

Keturunan asli dari Raja Taliwang Sultan Sumbawa Dea Mas Madina DYMM Paduka Sri Sultan Muhammad Kaharuddin Shah III ini, mengakui fasilitas dan juga tenaga kesehatan didaerahnya belum memadai. Ia memaklumi jika mayoritas warga KSB mendambakan fasilitas, tenaga kesehatan dan layanan kesehatan yang prima.

“Sudah lama masyarakat KSB merindukan fasilitas dan layanan kesehatan yang baik. Selama ini bila ada pasien terdampak penyakit yang sudah stadium akhir penanganan dan pengobatannya harus dirujuk ke kota lain,” ujar Sahril.

Sahril merasa prihatin saat melihat ketidak-berdayaan warga termasuk di Taliwang sendiri, saat menghadapi penyakit yang dideritanya karena keterbatasan biaya.

“Sungguh sangat trenyuh dan sedih, melihat banyak warga yang tidak bisa berbuat apa-apa karena persoalan biaya. Ini tentu merupakan pergumulan dalam perjuangan yang perlu dicarikan solusinya,” ungkap Sahril menumpahkan keresahannya.

Sebagai penerus trah kerajaan, Syahril merasa terpanggil untuk peduli pada apa yang menjadi harapan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat khususnya.

“Kalaupun di masa-masa akhir hidup karena penyakit stadium akhir, setidaknya dia bisa berkumpul bersama keluarga di sekitar hingga ajal menjemputnya,” tambah Syahril.

Jika memang PT AMNT menyediakan dana CSR yang cukup, Sahril berharap anggaran tersebut bisa digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan yang memadai di KSB.

“Sediakan pula tenaga kesehatan yang profesional. Dengan begitu warga KSB bisa mendapat layanan kesehatan yang prima,” pungkasnya. (FC-Goes)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *