Memperkuat Konsep Menggali Baju Adat Sampang, Tim Perumus Hadirkan Akademisi Sejarah Madura

 

SAMPANG,Targethukum.com – Tim Perumus terus bergerak merumuskan konsep “Baju Adat” Sampang Madura Jawa Timur

Terbaru bertempat di Galery Batik Shalempang jalan Jaksa Agung Suprapto (Pliyang) sabtu 3/9, Tim yang dibentuk oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat dan di komandani oleh Moh Iqbal Fathoni ini mendatangkan Moh Faruk Mahasiswa S2 di Bandung

Saat menempuh Study Kesarjanaan, Pemuda asal Desa Moktesareh yang saat ini berdomisili di Surabaya tersebut mendalami Sejarah Islam dan pernah mengangkat sejarah Madura dalam penelitiannya

Menurut Bung Fafan panggilan akrab Moh Iqbal Fathoni Anggota Komisi IV DPRD, Tim ini sengaja mendatangkan Akademisi yang konsen melakukan penelitian terhadap Sejarah Madura dengan segala karakteristiknya

“Kami ingin memperkaya dan memperkuat konsep dari Tim Perumus “Baju Adat Sampang,” ujarnya

Pasalnya Tim Perumus ini mempunyai tugas berat dan diberi mandat oleh Pemerintah Daerah melalui Disporabudpar untuk menggali Baju Adat Sampang

Diungkap, setelah membentuk kerangka serta merumuskan konsep sesuai dengan tahapan yang ada akan dilempar ke publik

Artinya publik diberi kesempatan untuk memberikan masukan, menyampaikan kritik serta gagasan konsep Baju Adat Sampang untuk dipadukan dengan konsep dari Tim Perumus

Setelah itu baru melaporkannya kepada Bupati Sampang melalui Disporabudpar untuk melanjutkan kepada tahap berikutnya yaitu UJI PUBLIK sebelum menjadi sebuah kesepakatan yang dapat diterima semua pihak pra dibuat Peraturan Bupati (Perbup)

Sebelum memberikan paparan berikut data serta dokumentasi, Umar Faruk mènegaskan bahwa tidak bermaksud mempengaruhi keputusan dari Tim Perumus

Melainkan hanya menyampaikan sesuai data maupun dokumen yang dimiliki untuk memperkaya refrensi dan mengetahui perjalanan Sejarah yang ada

“Saya hanya mau menjelaskan data dan dokumen sesuai fakta Sejarah dalam penelitian yang pernah dilakukan, terkait konsep dan keputusañnya diserahkan sepenuhnya kepada Tim Perumus,” tuturnya

Menurutnya untuk menggali Budaya, Baju Adat dan semacamnya tidak bisa menghilangkan Sejarah, sebab ada keterkaitan history dengan Peradaban, Kekuasaan serta Politik masa lalu

Sehingga nantinya Tim Perumus tidak bisa mengabaikan fakta Sejarah yang dibuktikan melalui refrensi serta dapat dipertanggung jawabķan

Sementara Dewi Riskin Apriana Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Disporabudpar mengaku bangga dengan semangat Tim Perumus yang berupaya mematangkan konsepnya untuk memperkaya refrensi dengan menghadirkan Akademisi Peneliti Budaya Madura

“Walaupun masih muda tapi pengetahuan dan kajian tentang Budaya Maduranya luar biasa hingga dapat memperkaya konsep Tim Perumus dalam menggali Baju Adat Sampang,” ungkap Dewi Riskin Apriana

Selanjutnya selain akan melaporkannya kepada Pimpinan, pembahasan berikutnya di gelar pada sabtu yang akan datang

Hadir dalam pembahasan tersebut Moh Iqbal Fathoni Ketua Tim Perumus, Bagus Sulton (Sekretaris), Ali Imron (Anggota) Ra Moh Fauzan (Anggota), H Daiman (Anggota) Imaniyah (Anggota), Hartiningsih (Anggota), Hernandi (Anggota) dan Umar Faruk Akademisi

Sedangkan Tim Fasilitator dari Disporabudpar Dewi Riskin Apriana beserta Staff Kebudayaan Disporabudpar. (HK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *