Kukar ,Targethukum.com– Polres Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas tindak kriminal. Dalam konferensi pers terbaru, pada Jum’at (16/8), jajaran Polres Kukar memaparkan tiga kasus besar yang berhasil diungkap sekaligus, mulai dari pencabulan santri oleh oknum ustadz, sindikat penipuan emas palsu, hingga pencurian puluhan tabung gas elpiji.
Kasus pertama menyorot seorang guru agama berinisial MA, yang ditangkap atas dugaan mencabuli tujuh santri laki-laki di sebuah pondok pesantren di Tenggarong Seberang.
Perbuatan itu dilakukan sejak Februari 2024 hingga Agustus 2025. Modusnya, tersangka memanggil korban ke ruang galeri pesantren pada malam hari, lalu melakukan tindakan asusila.
Kasus kedua adalah pengungkapan sindikat penipuan emas palsu di sebuah toko perhiasan di Tenggarong. Tiga tersangka berinisial MS, HH, dan RS ditangkap setelah menukar emas palsu dengan emas asli menggunakan nota fiktif.
Dari tangan pelaku, polisi menyita lebih dari 97 gram perhiasan emas palsu, nota palsu, serta rekaman CCTV. Bahan baku emas palsu diketahui dipasok dari luar daerah.
Kasus ketiga melibatkan pencurian 93 tabung gas elpiji 3 kg dari sebuah toko sembako di Jalan Bara Sakti, Tenggarong. Sebanyak tujuh orang, termasuk seorang perempuan penadah, berhasil diamankan.
Awalnya, aksi dua pelaku terekam CCTV. Polisi kemudian mengembangkan penyelidikan hingga menangkap seluruh komplotan. Dari total 93 tabung gas yang dicuri, 23 berhasil diamankan, sementara sisanya telah dijual ke penadah. Kerugian korban ditaksir mencapai Rp17,6 juta.
Wakapolres Kukar Kompol M Aldy Harjasatya didampingi Kasat Reskrim AKP Ecky Widi Prawira saat konferensi pers menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi tindak pidana, terutama yang meresahkan masyarakat.
“Polres Kukar berkomitmen melindungi anak, masyarakat, maupun pelaku usaha. Kami imbau warga segera melapor bila menemukan indikasi kejahatan,” tegasnya.
Dengan pengungkapan tiga kasus besar ini, Polres Kukar berharap rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat semakin meningkat.
Red