Jakarta,www.targethukum.com
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menegaskan dukungannya terhadap penguatan ekosistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) nasional melalui kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Wapres saat menerima audiensi AI Forum Indonesia di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
Secara umum, pertemuan Wapres dengan komunitas AI tersebut membahas perkembangan serta tantangan penerapan AI di tanah air, mulai dari aspek riset, pendidikan, hingga kesiapan sektor industri dalam menghadapi transformasi digital. Sebagaimana hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut penuturan Executive Chairman AI Forum Indonesia, Dito Eka Cahya, Wapres memberikan perhatian besar terhadap pengembangan AI sebagai salah satu pilar penting kemajuan bangsa.
“Mas Wapres menyambut dengan sangat baik inisiatif yang kami lakukan. Beliau berkomitmen membantu pengembangan ekosistem AI di Indonesia dengan menghubungkan berbagai inisiatif pemerintah dan sektor swasta,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, sambung Dito, Wapres juga menekankan pentingnya pengembangan AI yang etis, inklusif, dan berkelanjutan agar manfaat teknologi ini dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
“Kami ingin memastikan agar adopsi AI di Indonesia berjalan dengan memperhatikan etika, sekaligus membuka peluang yang merata bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan,” terangnya.
Lebih jauh, Dito menjelaskan bahwa AI Forum akan memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, sehingga hasil riset dari kampus dapat diimplementasikan secara langsung dalam dunia usaha. Menurutnya, AI Forum juga akan berperan sebagai jembatan antar pemangku kepentingan untuk memastikan sinkronisasi program antara akademisi, industri, dan pemerintah berjalan efektif.
Melalui audiensi ini, Wapres menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem AI nasional yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing global.
Jakarta, 30 Oktober 2025Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden
*Red_-












