Pasuruan,Targethukum.com
Sebagai bagian dari upaya pembinaan keagamaan dan spiritual, warga binaan mualaf di Rutan Kelas IIB Bangil mengikuti program pembelajaran agama Islam yang difasilitasi oleh Pondok Pesantren Nuruttaubah, Selasa (07/01). Program ini bertujuan untuk memperkuat akidah dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang agama Islam kepada warga binaan yang baru saja memeluk agama tersebut. Kegiatan ini diadakan dengan pendampingan langsung oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan staf pembinaan, yang memberikan dukungan penuh untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Pondok Pesantren Nuruttaubah hadir sebagai tempat yang tepat untuk mengembangkan ilmu agama, memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam, serta membimbing warga binaan mualaf dalam proses penguatan spiritual mereka. Melalui pembelajaran yang diberikan, warga binaan diharapkan dapat lebih memahami hakikat keimanan dan menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian serta kebijaksanaan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Kepala Rutan Bangil, Bhanad Shofa Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memberikan pembinaan yang menyeluruh kepada warga binaan, terutama dalam menguatkan akidah mereka. “Kami percaya bahwa pembinaan yang berbasis spiritual ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan warga binaan, menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dan siap untuk kembali ke masyarakat dengan landasan moral yang kuat,” ujar Bhanad.
Ustadz Fauzi, pengasuh Pondok Pesantren Nuruttaubah, menekankan pentingnya pembelajaran agama dalam membentuk karakter dan keimanan warga binaan. “Melalui program ini, kami berharap dapat memperkuat fondasi agama mereka, memberikan pemahaman yang benar tentang Islam, serta membimbing mereka agar lebih mantap dalam menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari,” ungkap Ustadz Fauzi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat iman dan karakter warga binaan mualaf, serta menjadi bagian dari proses rehabilitasi mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Dengan pembinaan spiritual yang intensif, diharapkan para warga binaan dapat keluar dari masa tahanan dengan lebih siap, memiliki akidah yang kokoh, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat setelah masa pidana mereka selesai.
Rudy